Ada Apa di ANOVA ?

Analysis of Variance (ANOVA) diperkenalkan pertama kali oleh Sir Ronald Fisher yang merupakan bapak statistika modern pada tahun 1925 dengan cara mempublikasikan buku yang berjudul Statistical Methods for Research Workers, dimana buku tersebut membahas mengenai ANOVA. Dalam beberapa literature khususnya literature yang ada di Indonesia, ANOVA sering disebut dengan analisis variansi (anava), analisis ragam atau analisis sidik ragam. Secara umum ANOVA ini merupakan perluasan dari uji mean dua populasi Normal, yaitu ada sebanyak k mean populasi yang dibandingkan.

 

Mendengar kata ANOVA mungkin yang ada dipikiran kita pertama kali adalah analisis yang berkaitan dengan variansi. Hal tersebut tidak sepenuhnya salah, karena perhitungan pada ANOVA berdasarkan pada pemecahan variansi. Prinsip pengujiannya adalah menganalisis variabilitas atau keragaman data menjadi dua sumber variasi, yaitu variasi dalam kelompok (within) dan variasi antar kelompok (between).

Yang dimaksud variasi disini adalah deviasi (deviation) atau variansi (variance) dimana merupakan kondisi yang menunjukkan penyimpangan data dari nilai rata-ratanya. Nilai rata-rata yang dimaksud bisa nilai rata-rata keseluruhan data (grand mean), atau nilai rata-rata masing-masing kelompok data. Karena itu, deviasi atau penyimpangan data dapat dibedakan menjadi :

  • Deviasi antar kelompok (between-groups deviation), yaitu deviasi yang terjadi antara nilai rata-rata kelompok dengan nilai rata-rata keseluruhan (grand mean)
  • Deviasi dalam kelompokĀ (within-group deviation), yaitu deviasi yang terjadi antara nilai masing-masing data yang ada dalam kelompok dengan nilai rata-rata kelompoknya.
  • Deviasi totalĀ (total deviation), yaitu jumlah dari deviasi between dan within atau deviasi antara nilai masing-masing data yang ada dalam kelompok dengan nilai rata-rata keseluruhan (grand mean).

 

Untuk melakukan uji ANOVA, harus dipenuhi beberapa asumsi yaitu sampel diambil dari kelompok yang independen, variansi antar kelompok harus homogen dan data masing-masing kelompok berdistribusi normal. ANOVA ini relatif mudah dimodifikasi dan dapat dikembangkan untuk berbagai bentuk percobaan yang lebih rumit. Selain itu, analisis ini juga masih memiliki keterkaitan dengan analisis regresi. Akibatnya, penggunaannya sangat luas di berbagai bidang, mulai dari eksperimen laboratorium hingga eksperimen periklanan, pertanian, psikologi, kesehatan dan kemasyarakatan.